Minta Ujian Ditunda, Siswa Asal Sri Lanka Nekat Retas Situs Resmi Presiden
Pihak kepolisian Sri Lanka menangkap seorang remaja berusia 17 tahun yang diduga telah meretas situs resmi Presiden Maithripala Sirisena. Remaja ini berhasil menampilkan serangkaian pesan yang menggantikan halaman depan situs tersebut. Isi pesan yang ditujukan langsung kepada Presiden itu adalah berupa permintaan untuk menunda pelaksanaan ujian GCE Advanced Level. Pesan tersebut juga dikabarkan berisi seruan bagi Presiden untuk mundur dari jabatan apabila permintaannya tidak dapat dikabulkan.
Ujian yang dimaksud dalam tuntutan ini biasanya dilaksanakan pada bulan bulan Agustus. Namun pemerintah mengeluarkan wacana untuk memajukannya menjadi bulan April, bulan dimana mayoritas penduduk Sri Lanka merayakan liburan tahun baru tradisional.
Minta Ujian Ditunda, Siswa Asal Sri Lanka Nekat Retas Situs Resmi Presiden - Setelah melalui penelusuran, pada Senin 29 Agustus lalu, kepolisian berhasil menangkap peretas muda ini di Kadungannawa, lokasi tempat ia tinggal yang terletak sekitar 100 km ke arah timur dari Ibukota, Kolombo. Aksi peretasan ini membuat situs ditutup selama akhir pekan.
Ujian yang dimaksud dalam tuntutan ini biasanya dilaksanakan pada bulan bulan Agustus. Namun pemerintah mengeluarkan wacana untuk memajukannya menjadi bulan April, bulan dimana mayoritas penduduk Sri Lanka merayakan liburan tahun baru tradisional.
Gambar hanya illustrasi
Menurut laporan The Guardian, ini bukan kali pertama situs resmi Presiden menjadi target aksi peretasan
Ini pertama kalinya seorang remaja lah yang berada di balik aksi peretasan. Mengutip laporan Reuters, saat ini remaja tersebut sudah berada diamankan di pusat detensi remaja dan menunggu proses hukum selanjutnya. Jika terbukti bersalah, ia dikenai hukuman denda sebesar 300ribu rupe atau sedikitnya 59juta rupiah serta maksimal 3 tahun kurungan penjara.
Hacker muda yang belum lama jadi sorotan adalah 'Jani' asal Finlandia yang berhasil meretas Instagram dan memperoleh 10ribu dolar sebagai 'imbalan'. Ha?
Bocah 10 tahun (Ya, 10 tahun...) itu dikabarkan berhasil meretas Instagram dan menemukan cara bagaimana menghapus komentar orang lain dengan menggunakan serangkaian kode peretas. Ia melaporkan 'celah' dari aplikasi berbagi foto itu kepada pihak Instagram yang bahkan sebelumnya tidak tahu menahu hal tersebut mungkin untuk dilakukan. Berkat laporan Jani, Instagram kini sudah berhasil memperbaiki celah tersebut.
Jani diberikan apresiasi berupa uang sejumlah 10ribu dolar atau sedikitnya 130juta rupiah sebagai imbalan. Aksi Jani menjadi sorotan pemberitaan pada bulan Mei 2016 silam.
loading...
Post a Comment