3 hal yang sebaiknya dihindari di facebook
Pengguna Facebook
Facebook sejatinya merupakan sebuah layanan jejaring sosial.
Itu artinya, kamu bebas membagikan cerita, foto-foto liburan, atau sekadar
berbagi cerita apa pun di layanan tersebut. Tapi, karena "dihuni"
juga oleh banyak pengguna lain, tentunya kamu nggak bisa terlalu bebas
mengekspresikan diri di Facebook.
Orang-orang yang menghuni daftar teman di akun Facebook
tentu punya pemikiran masing-masing, cara membaca dan menikmati yang berbeda.
Mereka bisa saja tersinggung atau terganggu pada status yang nggak wajar.
Agar status atau kabar yang kamu unggah nggak menjelma jadi
gangguan, simak beberapa hal yang dirangkum KompasTekno dari Digital Trends,
Jumat (13/5), di bawah ini.
Facebook
1. Pamer kemesraan yang berlebih
Jatuh cinta memang indah. Sesekali menunjukkan kecintaan itu
pada pacar tentu baik, asal hal itu dilakukan di tempat dan pada kadar yang
tepat.
Kamu tentu pernah menemukan teman Facebook yang mengunggah
foto mesra pada pukul 9.00 malam, lalu menunggah foto mesra lain pada pukul
9.00 pagi, dan begitu seterusnya dan seterusnya selama beberapa jam dalam satu
hari.
Karena frekuensi yang terlalu sering, tentu hal itu bakal
cukup mengganggu. Oleh karena itu, ada baiknya mengurangi frekuensi posting
semacam ini. Apabila ingin terus melakukan hal tersebut, saran terbaiknya
adalah dengan hanya berbagi posting semacam ini dengan si dia aja.
Facebook Reaction
2. Broadcast undangan game
Bermain game emang seru. Malah, game Facebook punya nilai
sosial juga. Contohnya Candy Crush yang mempersilakan pemain mengirimkan
permintaan tolong pada temannya.
Sesekali, terutama saat sama-sama sedang memainkan game itu,
undangan permintaan tolong akan terasa menyenangkan. Toh, kita juga bisa
mengirimkan balik dan melanjutkan permainan.
Kenyataannya nggak semua orang bermain Candy Crush atau
permainan sosial lainnya. Ada juga orang yang hanya ingin menikmati Facebook
tanpa gangguan game dan permintaan seperti itu justru mengganggu mereka.
Sortir pengiriman permintaan ajakan bermain game. Cukup
kirimkan pada orang yang sama-sama memainkannya dan berhenti mengirim secara
acak.
3. Jadi alat kampanye yang terlalu sering
Pernahkan kamu membuka Facebook dan menemukan linimasa kamu
penuh dengan status, foto, atau tautan tulisan yang mencaci atau memuji calon
pemimpin serta partai politik tertentu? Keadaan ini biasanya muncul menjelang
pemilihan umum. Teman-teman Facebook yang tadinya diam, mendadak jadi cerewet
dan memenuhi linimasa kamu dengan caci dan puji.
Kondisi yang seperti ini nggak menyenangkan. Sebab Facebook
yang tadinya dipakai untuk sarana komunikasi dan hiburan, malah berubah jadi
alat kampanye.
Bila memang mendukung sikap politik tertentu, sebaiknya
lakukan dengan wajar di dunia nyata. Nggak perlu mengunggah dukungan atau
cacian secara beruntun di Facebook. Tak perlu mengubah akun kamu jadi mesin
kampanye. Demikian kutipan dari Kompas.com.
loading...
Post a Comment